Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Mengenal Tenere, Pohon Paling Jomblo di Dunia

Minggu, 18 Oktober 2020 | 12:42 WITA Last Updated 2020-11-13T19:27:59Z

 

Kata Jomblo atau tidak memiliki pasangan hidup yang sering dialamatkan kepada manusia, ternyata bisa dirasakan juga kepada semua makhluk hidup yang berada di bumi ini.

Salah satu adalah,  L'Arbre du Tenere, yang dalam bahasa inggris disebut Tree of Tenere, dikenal sebagai pohon yang paling jomblo di dunia. Di mana pohon tersebut sangat terisolasi dari bumi. 

Pasalnya, pohon itu berdiri sendiri di padang pasir yang tandus dengan radius kurang lebih 400 kilometer dari gunung Sahara. 

Pohon itu pernah menjadi bagian dari daerah hutan yang subur dan permukiman padat penduduk, sebelum tumbu di wilayah gurun yang gersang itu. 

Namun, karena perubahan iklim yang besar, sehingga pohon-pohon yang berada di samping ikut menghilang, dan hanya menyisakan pohon Tenere saja yang berdiri sendirian di gurun itu.

Tak hanya itu, pohon Tenere itu dulu sangat terkenal dan sering disebut Arbre Perdu atau Lost Tree. Bahkan pohon tersebut berhasil bertahan ratusan tahun di gurun pasir itu.

Akan tetapi, pada tahun 1973, ada seorang sopir truk yang sedang mabuk karena meminum minuman beralkohol, menabrak pohon itu, sehingga pohon tersebut hancur. Saat itulah menjadi akhir dari perjalanan si pohon yang jomblo itu.

Berangkat dari itu, karena pohon tersebut sudah mati, akhirnya pohon itu dipindahkan ke Museum Nasional Nigeria di ibukota Niamey.

Saat itu juga, lokasi tempat awal berdirinya pohon itu dipasang sebuah ukiran logam yang mewakili pohon tersebut.

Dalam letak geografis, wilayah Tenere tempat Pohon itu memang sepenuhnya dikeliling gurun. Dalam sejarah, tercatat daerah tersebut dikelilingi oleh hutan tropis.

Namun, karena perubahan iklim yang sangat drastis, tanaman yang berada di hutan tersebut mulai hilang. Dengan kondisi itu, akhirnya Tenere pun menjadi tempat yang tidak ramah untuk vegetasi.

Bukan hanya itu, curah hujan tahunan di Tenere, rata-rata hanya 2,5 cm. Bahkan Air pun menjadi langka, hingga ke bawah tanah sekalipun. 

Tapi, sekelompok kecil pohon akasia berbunga kuning tumbuh di wilayah tandus itu, sekitar awal abad ke-20 

×
Berita Terbaru Update