Gorontalo yang sudah ada semenjak 400 tahun Lalu itu, ternyata memiliki banyak sekali makanan khas yang sangat lezat, salah satunya adalah ilabulo. Namun apakah kalian sudah tahu sejarah dari Ilabulo ini? Mari kita simak.
Kuliner khas Gorontalo atau disebut dengan Ilabulo tersnyata memiliki sejarah yang cukup besar, di mana makanan yang berbahan dasar sagu dan tepung ini dikenal sebagai makanan yang membawa perdamaian pada jaman peperangan kerajaan dalulu.
Karim Laia (60), salah Satu Tokoh Lembaga Adat Gorontalo mengatakan, Ilabulo merupakan makanan yang sudah ada sejak jaman nenek moyang. Konon, Ilabulo melambangkan sebuah kata ‘totobowata’ yang artinya bersatu padu.
“Pada jaman dulu, Ilabulo merupakan santapan khusus yang disajikan saat raja-raja sepakat menghentikan pertikaian dan memilih untuk berdamai. Setelah merasakan kenikmatan Ilabulo, maka pertikaian selesai dan terbentuklah perdamaian,” kata Karim Laia
Saat itu, kata dia, pada jaman dulu, yang sering membuat ilabulo adalah Kerajaan Hulonthalangi. Namun saat terjadi peperangan antara Kerjaan Limutu (Limboto) dan kerajaan Kerajaan Hulonthalangi, hanya Ilabulo yang bisa menciptakan kedamaian kala itu.
“Raja Limutu langsung memerintahkan pengikutnya untuk menghentikan melakukan penyerangan kepada pihak Hulothalangi, saat Raja Limutu (Limboto) mendengar keberadaan makanan khas tersebut yang berada di Kerajaan Hulonthalangi,” ujarnya
“Saat mencicipi Ilabulo yang hanya bisa dijumpai di Kerajaan Hulonthalangi, penyerangan dihentikan. Gegara ilabulo, terciptanya kerja sama antara dua kerajaan tersebut,” sambungnya.
Memasak menggunakan dedaunan untuk membungkus makanan, kata karim, itu merupakan kebiasaan indonesia sejak zaman dulu. Gorontalo masih sampai saat ini melakukan hal tersebut dengen dibuktikan dengan adanya Ilabulo.
“Makanan yang dibungkus di daun pisang itu, sudah ada sejak nenek moyang, karena memang masyarakat paling menyukai, sebab rasanya sangat berbeda dengan makanan yang disajikan tanpa dibungkus," ucapnya