Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Nama dan Marga 'Tanaiyo' Bertalian Dara dengan Saidina Ali Bin Abu Thalib, dan Nabi Muhammad SAW, ini Faktaya

Selasa, 20 Oktober 2020 | 13:00 WITA Last Updated 2020-11-13T19:30:26Z



Mulanya, marga ''Tanaiyo'' berawal dari seorang pendatang dari timur-tengah. Yaitu warga Arab yang masih mempunyai garis vertikal keturunan dari Saidina Ali bin Abu Thalib dengan isterinya yakni Sitti Fatimah binti Muhammad bin Abdullah/Rasulullah Muhammad SAW.

Catatan keturunannya terdapat dalam sebuah buku berisi naskah kuno yang terdapat di Desa Lomaya Kecamatan Bulango Utara wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Beliau adalah Syed Ahmad bin Muhammad Alhuduru Assegaf Rum. Ia meninggalkan kampung halamannya dengan menyeberangi lautan menuju pantai utara semenanjung Sulawesi Utara.

Setibanya di pelabuhan Kwandang yang terletak di pantai utara wilayah Kesultanan Limboto, Syed Ahmad berangkat ke pusat kesultanan (Kota Limboto sekarang) lalu berdiam beberapa saat.

Waktu demi waktu berlalu, hingga suatu saat beliau mempersunting seorang gadis yakni putri bangsawan bernama Telepulu. Perkawinan kedua insan itu berlangsung sebagaimana biasanya menurut tradisi yang dituntun oleh tatacara adat istiadat yang berlaku pada pohalaa Limutu.

Lantas, kemudian hari mereka dikaruniai seorang anak yang bernama Syed Amir atau Abdul Hamid.

Tak diperbandingkan diantara keduanya tentang asal usul keturunannya, Syed Ahmad seorang bangsawan Arab dan sebagaimana pula nasab Putri Telepulu sesungguhnya ia adalah anak seorang penguasa pada Pohalaa Limutu tahun 1810, yakni Sultan Limboto bernama Baruwadi.

Di dalam lingkungan keluarga Sultan, Syed Ahmad memperoleh hak hak istimewa atas berbagai jasa dan beberapa prestasi yang dimilikinya.

Hingga pada suatu saat ketika Sultan Baruwadi mangkat, maka seluruh petinggi dalam Buatula Banthayo Pomboide yang sudah dipersatukan, mengangkat Syed Ahmad menjadi Sultan Limboto.

Selanjutnya pada tahun 1812 Syed Ahmad digantikan oleh Sultan Naki selaku Sultan di kesultanan Limboto.

Syed Ahmad mempunyai tiga orang isteri warga Limutu selain Putri Telepulu. Yakni Putri Polilihuta, yang mana ayahnya tercatat selaku kepala kampung Huntu di wilayah kesultanan Limboto.

Dalam rumah tangganya, Syed Ahmad dan Putri Polilihuta memperoleh seorang anak laki-laki bernama Abdullah atau disapa dengan panggilan Syed Abdullah.

Menariknya, gambaran sebagai seorang khalifah dalam skop "Gorontalo-Limboto dan Limboto-Gorontalo" yang diistilahkan oleh pendahulu pendahulu suku Gorontalo, bahwa Syed Abdullah juga mempunyai banyak keturunan yang sudah menyebar di berbagai tempat.

Salah satu keturunan beliau dari buah perkawinannya dengan warga di luar Limboto adalah Syed Tanaiyo. Jelas dan terdapat dalam manuskrip yang diuraikan pada naskah dibawah ini.


Penulis: Mama Ntoma

Posting asli berada di Beranda Facebook Maman Ntoma yang di-posting di Grub Beranda Museum Sejarah Gorontalo. Berikut linknya https://www.facebook.com/groups/107784042721483/permalink/1755691684597369/

×
Berita Terbaru Update