Lukisan Sultan Ternate Baabullah |
Sultan Ternate Baabullah berkuasa antara tahun 1570 – 1583, merupakan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate dan dikenal juga sebagai " Penguasa 72 Pulau " yang mencakup Kepulauan Maluku, sebagian Sulawesi dan Sangir Talaud.
Setelah Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari Kepulauan Maluku, pada tahun 1580 Baabullah memimpin sebuah ekspedisi pelayaran besar besaran mengunjungi sejumlah tempat di Sulawesi.
Menurut tradisi lisan Gorontalo, saat kapal kerajaan Ternate berada di perairan Teluk Tomini, Raja Limbotto Humonggilu menemui Baabulah untuk bergabung berperang melawan Kerajaan Gorontalo.
Kerajaan Limboto berhasil menang perang, atas kesepakatan sebelumnya maka Raja Humanggilu menikahi adik dari Baabulah yaitu Boki Jou Mumin. Sementara anak perempuan dari Raja Gorontalo ditawan dan diasingkan ke Ternate.
Selanjutnya Rombongan Baabulah melanjutkan perjalanannya ke arah barat perairan Teluk Tomini. Ketika menyusuri Sungai Paguyaman, kapal milik Baabulah bertemu dengan sebuah perahu besar.
Pasukan Ternate mencegat dan menahan perahu tersebut dan ternyata di perahu itu ada seorang wanita bernama Boki Owutango yang saat itu sudah berstatus janda, bekas istri dari Sultan Gorontalo Amayi.
Singkat cerita, Baabula tertarik pada Boki Owutango dan mengawininya, mereka melangsungkan perkawinan di negeri Tamalate dan hasil perkawinan itu lahirlah seorang putra bernama Saharibulan.