Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kisah Perjalanan Sultan Baabullah di Gorontalo

Jumat, 04 Desember 2020 | 10:00 WITA Last Updated 2020-12-04T02:00:04Z
Lukisan Sultan Ternate Baabullah

Sultan Ternate Baabullah berkuasa antara tahun  1570 – 1583, merupakan penguasa ke-24 Kesultanan Ternate dan dikenal juga sebagai " Penguasa  72 Pulau " yang mencakup Kepulauan Maluku, sebagian Sulawesi dan Sangir Talaud. 


Setelah Sultan Baabullah berhasil mengusir Portugis dari Kepulauan Maluku, pada tahun 1580 Baabullah memimpin sebuah ekspedisi pelayaran besar besaran  mengunjungi sejumlah tempat di Sulawesi. 


Menurut tradisi lisan Gorontalo, saat kapal kerajaan Ternate berada di perairan Teluk Tomini, Raja Limbotto Humonggilu menemui Baabulah untuk bergabung berperang melawan Kerajaan Gorontalo. 


Kerajaan Limboto berhasil menang perang, atas kesepakatan sebelumnya maka Raja Humanggilu menikahi  adik dari Baabulah yaitu Boki Jou Mumin. Sementara anak perempuan dari Raja Gorontalo ditawan dan diasingkan ke Ternate.


Selanjutnya Rombongan Baabulah melanjutkan perjalanannya ke arah barat perairan Teluk Tomini. Ketika menyusuri Sungai Paguyaman, kapal milik Baabulah bertemu dengan sebuah perahu besar. 


Pasukan Ternate mencegat dan menahan perahu tersebut dan ternyata di perahu itu ada seorang wanita bernama  Boki Owutango yang saat itu sudah berstatus janda, bekas istri dari Sultan Gorontalo Amayi. 


Singkat cerita, Baabula tertarik pada Boki Owutango dan mengawininya, mereka melangsungkan perkawinan di negeri Tamalate dan  hasil perkawinan itu lahirlah seorang putra bernama Saharibulan.


Penulis : Misbach Lapananda (Sejarawan)

×
Berita Terbaru Update