Famplet Kegiatan (Foto: Istimewa) |
Palu - Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulteng Menggelar diskusi virtual via zoom dengan Tema" Membangun Sinergitas Pemerintah dan Lembaga Agama dalam Rangka Menangkal Bahaya Paham Radikal".
Diskusi tersebut dihadiri oleh empat narasumber yakni Muh. amin parakkasu, S.Ag, M.H.l, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Drs. Udin Djamadin Ketua Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dr. Abdul Gani Jumat, M. Ag., Selaku Akademisi Institut Agama Islam Indonesia (IAIN), Akp. Ahmad Bagus Harun, S.H, Kasat Binmas Polres Sigi.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muh. Amin Parakkasu, S.Ag, M.H.l, mengatakan MUI adalah wadah berhimpun untuk yang beragama Islam berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh MUI selalu bekerja sama dengan pemerintah, akan tetapi beberapa ormas yang terlibat masih sangat terbatas, Seperti Nahdlatul ulama (NU), Alkhairat, Muhammadiyah, Darul al Da' wah wa al Irsyad (DDl).
"Kami masih bisa memberi penekanan bahwa ormas yang terlibat aktif di MUI sebagai tameng untuk menangkal paham radikalisme karena mereka sudah paham dalam menangani persoalan tersebut" Ujarnya, Rabu, (23/12/20).
Namun, kata Muh. Amin, ini menjadi harapan kami bersama agar Kesbangpol melakukan pendekatan dan pembinaan kepada ormas yang belum tergabung di MUI sehingga kita bisa berkehidupan yang tentram, damai, harmoni dan menjaga kesatuan bangsa Indonesia.
Ketua Kesbangpol, Drs. Udin Djamadin juga menyampaikan Dalam strategi untuk menangkal paham radikalisme di Indonesia terutama di kabupaten sigi, kami selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang paham radikal sehingga paham ini bisa terminimalisir.
"melalui forum umat beragama, forum pembangunan kebangsaan Sigi, forum masyarakat, selama ini yang kami lakukan untuk membina masyarakat sehingga tidak terjadinya doktrin tentang paham radikalisme", jelasnya.
Dalam diskusi tersebut, Akp. Ahmad Bagus Harun, S.H, Kasat Binmas Polres Sigi mengatakan bahwa kepolisian resors sigi akan lebih progres melawan berbagai paham radikal yang ada di Indonesia terutama di daerah kabupaten sigi, kami juga bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membantu kami menangkal paham radikalisme ini.
"dengan melakukan pendampingan, sosialisasi, membentuk forum masyarakat yang selama ini kami lakukan sehingga paham ini akan terminimalisir". tuturnya.
Dr. Abdul gani Jumat M.Ag Selaku Akademisi IAIN Menambahkan bahwa paham radikalisme masih sangat masif terjadi, terutama di kalangan kampus dan sekolah. hal ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah sehingga generasi muda tidak terdampak paham tersebut.
"Olehnya, saya berharap agar seluruh elemen masyarakat dan pemerintah bekerja sama untuk menjaga kesatuan bangsa Indonesia", pungkasnya.(Rls)