Gedung Serba Guna Desa Dopalak yang diduga Mangkrak |
Buol - Bangunan Serba Guna Desa Dopalak, Kecamatan Paleleh, Kabupaten Buol diduga Mangkrak akibat proses pembangunan belum selesai 100 persen.
Padahal, anggaran pembangunan tersebut mencapai sekitar Rp. 700 juta rupiah, yang dianggarkan dan dibangun oleh Pemerintah Desa Dopalak pada tahun 2018 silam.
Namun, sampai dengan sekarang, belum bisa pergunakan oleh masyarakat dan pemerintah Desa, akibat pembangunan Gedung Serba Guna tersebut belum sepenuhnya selesai
Kepala Desa Dopalak, Umar B. Munggeli mengatakan dirinya tidak mengetahui apa-apa terkait pembangunan gedung serba guna tersebut.
Pasalnya, kata Umar, dirinya terpilih sebagai kepada desa itu pada akhir bulan 2019, sementara pembangunan gedung serba guna itu dilaksanakan pada tahun 2018.
"Saya tidak mengetahui apa-apa terkait pembangunan tersebut, karena saat pembangunan gedung itu saya belum menjabat sebagai kepada desa," kata Umar B. Bunggeli kepada penadata.id, Selasa (5/1/2020).
Namun, Umar menjelaskan, saat dirinya sudah menjabat sebagai kepada desa, dirinya pernah mempertanyakan pembangunan yang belum selesai itu kepada Inspektorat Kabupaten Buol. Tapi dirinya tidak mendapatkan jawabannya.
Bahkan, kata dia, dirinya sudah dua kali meminta Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang dilakukan inspektorat Kabupaten Buol terkait pembangunan gedung serba guna tersebut.
"Namun saya tidak mendapatkan LHP tersebut, padahal LHP itu sudah dua kali saya minta di inspektorat, tapi katanya LHP itu tidak ada," tuturnya
"Mereka hanya memberitahukan saja kalau gedung itu bermasalah," sambungnya
Dia menjelaskan, tujuan dirinya meminta LHP di Inspektorat terkait Gedung serba guna itu karena pihaknya ingin menganggarkan lagi gedung itu, agar bisa berlanjut pembangunannya.
"Saya meminta LHP itu agar saya akan menyesuaikan anggran untuk lanjutkan pembangunan itu, namun saya tidak mendapatkan LHP itu," katanya
Dia mengaku, gedung serba guna itu memang belum selesai 100 persen, dan belum bisa digunakan, padahal anggarannya itu mencapai sekitar Rp. 700 juta.
"Itu gedung cuman ada kloset, tapi sepitengnya tidak. Pelapon gedung itu juga belum selesai 100 persen. padahal anggarannya itu cukup besar," ujarnya
Situasi di dalam Gedung Serba Guna Desa Dopalak |
Sebenarnya, kata dia, dirinya sangat menginginkan gedung itu bisa secepatnya digunakan untuk masyarakat dalam membuat suatu kegiatan pemerintah Desa atau sebagainya
Namun, karena belum selesai dan LHP tidak didapatkannya, dengan rasa terpaksa, anggaran kelanjutan pembangunan gedung tersebut tidak di anggarkan dalam APBDes untuk tahun 2020-2021.
"Gedung itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah Desa, apa lagi dalam kondisi pandemi COVID-19 ini," ucapnya
Selain itu Gedung Serba Guna, kata dia, ada beberapa juga pembangunan di desa dopalak sebelum pemerintahannya yang diduga bermasalah. Hal itu sementara dia dalami.
"Ada beberapa yang bermasalah juga, namun itu yang saya masih dalami," ucapnya
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dopalak, Jasrin DJ. Konio mengaku juga tak mengetahui apa-apa terkait pembangunan Gedung Serba Guna yang diduga mangkrak tersebut.
Dirinya juga berdalih, jabatan yang diembannya saat ini, baru di dapatkan pada tahun awal tahun 2020 kemarin. Sementara, gedung serba guna itu di bangun pada tahun 2018.
"Saya tidak mengetahui apa-apa, terkait pembangunan serba guna itu, karena saya menjabat awal tahun 2020. Gedung itu di bangun 2018," kata Jasrin DJ. Konio
Dia menjelaskan, sebelum dia menjabat sebagai ketua BPD, pada tahun 2017 dan 2018 sampai 2019, dirinya tidak pernah menjabat apa-apa di pemerintahan desa Dopalak.
"Jadi saat itu, saya tidak mengetahui apa-apa terkait pembangunan itu, karena saya tidak terlihat di pemerintahan desa saat gedung itu dibangun," ucapnya
Namun, kata dia, kalau gedung serba guna di bangun saat dirinya menjabat sebagai Ketua BPD, pasti pihaknya akan melakukan pengawasan penuh terkait pembangunan tersebut, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kalau saat itu saya ketua BPD, atau anggota, pasti saya akan awasi itu, karena itu tugas saya," tutupnya